Dulu aku pikir
ketika kita berjuang dan berdoa sekuat tenaga maka apa yang kita inginkan pasti
bakal terwujud. Ternyata konsepnya nggak kayak itu. Allah Swt selalu punya dua
jawaban untuk setiap doaku, yaitu: 1) Aku kabulkan; 2) Aku ganti dengan yang
lebih baik. Everything that He gives to me must be the best for me, walaupun memang
nggak selalu mudah untuk menerima jawaban yang nggak sesuai harapanku. Kadang butuh
waktu yang lama untuk sadar dan sampai di titik di mana aku mikir,
“Oh ternyata Allah Swt kasih jalan aku begini tuh karena ini....”
atau
“Alhamdulillah, dulu aku nggak dapet itu ternyata malah dapet ini yang lebih baik..”
dan ungkapan-ungkapan
syukur lainnya.
Karena udah
banyak banget kejadian di hidupku yang berkaitan dengan hal ini, sekarang aku
makin gampang untuk ikhlas gitu loh dan ternyata rasanya nikmat banget, guys. Rasanya
tenang dan alhamdulillah sekarang aku nggak gampang cape ketika aku
berusaha mencapai apa yang aku inginkan.
Tapi meskipun
begituuu, aku bohong banget sih kalo bilang aku nggak pernah “panas” liat jalan
orang lain yang lancar jayaaa gitu. Still, I’m only an ordinary human. Sometimes
I get envy seeing other people’s fortune, but then I ask myself,
“Why do I envy them? I never knew what they’ve been through, what they’ve been doing all this time while I was doing unnecessary things.”
Mungkin
sebenernya mereka jauh lebih berusaha. Mungkin sebenernya mereka nggak pernah
absen bangun di sepertiga malam terakhir untuk solat tahajud dan berdoa.
Mungkin Allah Swt kasih dia jalan duluan karena dia lebih butuh. Mungkin dia udah
mengorbankan banyak hal, dan masih banyak “mungkin” lainnya yang aku
nggak tau.
Sekarang perasaan
envy itu justru nge-trigger aku. Nggak deng, I just try to use my envy in a
positive way wkwk. I have to get my own fortune, make my own good luck, aku
nggak mau buang-buang energi untuk envy sama hidup orang lain. Mindset-ku sekarang
adalah coba-usaha-doa terus terus terus, karena aku nggak pernah tau pada
percobaan keberapa Allah Swt akan buka jalan, dan doa yang mana yang akan Allah
Swt kabulkan.
Ada satu
kalimat yang selalu aku pegang setiap aku cape ketika berusaha mencapai sesuatu.
Kalimat ini aku dapet dari salah satu guru favoritku jaman SMA (dulu sering
banget dateng ke ruangan beliau cuma buat gangguin si bapak wkwk). Beliau
bilang gini,
“Mungkin kamu cuma butuh satu tetes keringat lagi untuk berhasil.”
It really works for
me and I hope it’ll work out well for you too.
Jadi, ayo kita wujudkan
mimpi kita masing-masing dengan cerita dan jalan masing-masing. Nggak usah iri
denger cerita orang lain, karena setiap orang punya porsi juang yang beragam,
setiap orang punya lini masanya sendiri. Selamat berjuang!
Hidup seperti larry.
ReplyDeletekalau kata Larry, harus berani menantang bahaya! Harus dipertaruhkan, Karena hidup yang tidak pernah dipertaruhkan adalah hidup yang tidak bisa dimenangkan.
Harus di highlight sih ini, setuju!
Delete